2025-04-16 | admin 2

Mengapa Baterai Mobil Listrik Bisa Meledak?!!!

Mobil listrik kini semakin populer sebagai solusi transportasi ramah lingkungan. Namun, di balik keunggulannya yang bebas emisi dan lebih senyap dibandingkan mobil berbahan bakar fosil, ada satu isu yang kerap menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat: risiko baterai meledak. Pertanyaannya, mengapa baterai mobil listrik bisa meledak? Apakah ini berarti mobil listrik berbahaya?

Untuk menjawab pertanyaan ini, mari kita telusuri penyebab, mekanisme, serta langkah-langkah pencegahan terhadap potensi ledakan baterai mobil listrik.

Apa yang Ada di Dalam Baterai Mobil Listrik?

Sebagian besar mobil listrik menggunakan baterai lithium-ion (Li-ion), jenis baterai yang sama dengan yang digunakan dalam ponsel, laptop, dan perangkat elektronik lainnya—hanya saja dalam skala yang jauh lebih besar.

Baterai lithium-ion terdiri dari beberapa komponen utama:

  • Anoda dan katoda, tempat terjadinya reaksi elektrokimia.
  • Elektrolit cair, sebagai medium penghantar ion lithium.
  • Separator, yang memisahkan anoda dan katoda agar tidak saling bersentuhan.

Meskipun teknologi baterai ini efisien dan ringan, ia juga memiliki sifat yang sangat reaktif. Jika terjadi kerusakan atau ketidakseimbangan, baterai bisa menjadi sangat panas, bahkan sampai pada titik terjadinya thermal runaway—yakni reaksi berantai yang menyebabkan kenaikan suhu ekstrem hingga akhirnya bisa memicu ledakan atau kebakaran.

Penyebab Baterai Mobil Listrik Bisa Meledak

Ada beberapa faktor utama yang bisa menyebabkan baterai mobil listrik meledak, di antaranya:

1. Overcharging atau Overheating

Jika sistem pengisian baterai tidak dikendalikan dengan baik, maka pengisian daya berlebih (overcharging) bisa terjadi. Hal ini menyebabkan suhu meningkat drastis dan menimbulkan tekanan internal yang besar. Jika suhu melebihi ambang batas aman, bisa terjadi thermal runaway.

2. Kerusakan Fisik pada Baterai

Baterai mobil listrik terdiri dari ratusan bahkan ribuan sel kecil yang disusun dalam modul dan paket. Jika mobil mengalami tabrakan keras atau baterai terjatuh, struktur internal baterai bisa rusak, menyebabkan hubungan pendek (short circuit) dan potensi ledakan.

3. Cacat Produksi

Meski jarang, ada kasus baterai meledak karena cacat manufaktur, seperti penempatan separator yang tidak tepat atau bahan baku yang terkontaminasi. Hal ini bisa menyebabkan ketidakstabilan kimia dalam baterai bahkan sebelum digunakan.

4. Suhu Ekstrem Lingkungan

Paparan suhu lingkungan yang terlalu tinggi—seperti parkir terlalu lama di bawah terik matahari atau penggunaan mobil di wilayah yang sangat panas—juga bisa meningkatkan risiko baterai memanas dan meledak.

5. Sistem Pendingin yang Gagal

Sebagian besar baterai mobil listrik dilengkapi dengan sistem pendingin untuk menjaga suhu tetap stabil. Jika sistem ini rusak atau tidak bekerja optimal, maka suhu baterai bisa melonjak drastis saat digunakan.

Apa Itu Thermal Runaway?

Thermal runaway adalah kondisi di mana reaksi kimia dalam baterai menghasilkan panas berlebih, dan panas ini mempercepat reaksi kimia tersebut secara eksponensial. Ini seperti lingkaran setan: semakin panas, semakin cepat reaksi terjadi, dan akhirnya bisa menyebabkan:

  • Melelehnya bagian dalam baterai
  • Pelepasan gas bertekanan tinggi
  • Percikan api atau ledakan

Ketika satu sel baterai mengalami thermal runaway, ia bisa memicu sel lain di sekitarnya ikut mengalami hal serupa, menciptakan efek domino.

Apakah Mobil Listrik Berbahaya?

Meskipun terdengar mengkhawatirkan, kasus baterai mobil listrik meledak sebenarnya sangat jarang terjadi. Faktanya, berbagai studi dan data statistik menunjukkan bahwa mobil listrik justru lebih kecil kemungkinan terbakar dibandingkan mobil berbahan bakar bensin atau solar.

Pabrikan mobil listrik menerapkan berbagai sistem keselamatan canggih, seperti:

  • Battery Management System (BMS) yang memantau suhu, voltase, dan arus listrik secara real-time.
  • Sistem pendinginan aktif, baik cair maupun udara.
  • Desain struktur pelindung baterai, agar tahan terhadap benturan.
  • Fitur pemutusan otomatis jika terdeteksi kondisi tidak normal.

Selain itu, mobil listrik juga menjalani uji tabrak dan uji ketahanan ekstrem sebelum dipasarkan untuk memastikan baterai tidak mudah rusak dalam kondisi nyata.

Cara Mencegah Risiko Ledakan Baterai

Sebagai pengguna, Anda juga bisa ikut mencegah potensi bahaya dengan langkah-langkah sederhana berikut:

  • Gunakan charger resmi dan hindari charger KW atau modifikasi.
  • Jangan tinggalkan mobil terlalu lama dalam keadaan pengisian penuh.
  • Parkir di tempat teduh atau sejuk, terutama saat musim panas.
  • Lakukan servis rutin di bengkel resmi untuk memeriksa kondisi baterai dan sistem pendinginnya.
  • Hindari mengemudi agresif atau memaksakan mobil dalam kondisi ekstrem jika tidak diperlukan.

Kesimpulan

Baterai mobil listrik bisa meledak karena beberapa faktor, seperti overheating, kerusakan fisik, atau cacat produksi. Namun, dengan teknologi dan sistem keselamatan modern, potensi ini sangat kecil dan terus diminimalkan oleh pabrikan.

Baca Juga : 

Alih-alih merasa takut, penting bagi kita untuk memahami cara kerja teknologi ini agar bisa menggunakannya dengan aman dan bijak. Sama seperti mobil berbahan bakar fosil yang punya risiko kebakaran, mobil listrik juga punya potensi risiko—tapi dengan pengetahuan dan perawatan yang tepat, risiko tersebut bisa dihindari.

Share: Facebook Twitter Linkedin