Idealnya, proses pengecatan kembali termasuk disertai bersama dengan pendempulan untuk menutup baret atau luka-luka yang terkandung pada bodi motor. Namun, hal berikut dikembalikan kembali pada kondisi permukaan yang akan dicat.
Sekarang mari review tips cat motor sendiri lebih-lebih untuk langkah-langkah yang kudu dilakukan. Diasumsikan pemilik telah memilih anggota yang akan dicat dan telah melepasnya.
1. Melakukan Pengamplasan
Proses pengamplasan dapat dilakukan bersama dengan perlindungan air agar permukaannya lebih licin. Untuk bodi motor yang cat lamanya masih orisinil, tidak kudu dilakukan pengamplasan sampai sangat mengelupas seratus persen.
Hal berikut dikarenakan permukaannya relatif masih rata dan tipis. Pada kondisi ini, pengamplasan cuma sebatas mempunyai tujuan “membuka” pori-pori dari cat lama agar cat yang baru dapat melekat lebih kuat.
Beda cerita kalau permukaannya telah dua kali lebih dicat ulang. Pemilik kudu membicarakan cat lamanya lebih-lebih dahulu bersama dengan lebih dari satu langkah yang dapat dipilih. Paling aman adalah gunakan baik secara manual atau perlindungan mesin bor. Atau gunakan produk paint remover yang termasuk banyak tersedia di pasaran.
Namun, produk berikut lebih sesuai digunakan pada komponen berbahan besi atau aluminium, andaikata swing arm, sasis, atau tabung shockbreaker. Penggunaan paint remover pada bahan plastik justru berisiko menyebabkan kerusakan permukaannya dikarenakan berwujud panas.
2. Pelapisan Epoxy
Proses setelah itu ialah pelapisan epoxy atau yang termasuk biasa disebut primer grey. Fungsi susunan ini ialah sebagai “pegangan” bagi susunan cat selanjutnya. Sekaligus untuk mengakibatkan warna utama nanti nampak maksimal.
Nah, pemilik motor dapat menjadikan primer grey sebagai basic bagi lebih dari satu warna netral, andaikata hitam. Namun, untuk warna-warna terang, andaikata merah atau kuning kudu susunan warna basic putih di atas primer grey. Sedangkan untuk warna metalik atau candy tone kudu tambahan warna basic silver.
Adapun tehnik penyemprotan yang direkomendasi ialah mengawali bersama dengan susunan tipis lebih-lebih dahulu sampai semua anggota tertutup rata. Penyemprotan primer grey atau warna basic dapat dilakukan sebanyak dua atau tiga lapisan.
Ketika dirasa telah selesai, jangan buru-buru menyemprot warna selanjutnya. Perhatikan pernah bagian-bagiannya untuk mengantisipasi hasil semprotan yang tidak rata atau bertekstur. Pemilik motor dapat menghaluskannya bersama dengan perlindungan amplas basah.
3. Penyemprotan Warna Utama
Proses setelah itu ialah penyemprotan warna utama. Tekniknya tak jauh tidak serupa bersama dengan penyemprotan epoxy atau warna dasar, yaitu di mulai susunan tipis lebih-lebih dahulu sampai semua anggota tertutup rata.
Pelapisan warna utama termasuk kudu dilakukan sebanyak dua atau tiga kali. Hal yang kudu diwaspadai ialah menyemprot sangat banyak pada satu titik agar menimbulkan semacam gumpalan atau tetesan.
Efek lain dari penyemprotan yang sangat banyak ialah hasilnya jadi seperti kulit jeruk. Untuk memperbaikinya tak tersedia langkah lain selain mengamplasnya dan laksanakan penyemprotan kembali bersama dengan lebih hati-hati.
4. Penyemprotan Clear Coat
Penyemprotan clear coat dapat dikatakan sebagai langkah terakhir didalam tips cat motor sendiri. Proses ini pastinya dilakukan setelah penyemprotan warna utama dinilai memadai baik dan merata.
Penyemprotan clear coat dapat dilakukan sebanyak dua atau tiga lapisan. Usai memberi susunan pertama, pemilik dapat meyakinkan lebih-lebih dahulu semua permukaannya telah rata.
Jika tersedia yang masih kasar maka dapat dihaluskan lebih-lebih dahulu gunakan amplas basah. Kemudian barulah dilanjutkan bersama dengan perlindungan susunan berikutnya.
Baca Juga :
Tips tambahan, untuk permukaan bodi motor yang dilapisi stripping maka kudu kesabaran lebih tinggi. Pasalnya, penyemprotan clear coat kudu di mulai pernah bersama dengan susunan yang sangat tipis atau arti dibuat “kabut”.
Bahan stripping yang terbuat dari plastik bukanlah permukaan yang baik untuk clear coat dapat melekat secara kuat. Lapisan tipis atau “kabut” berikut berfaedah sebagai “pegangan” clear coat yang lebih tidak tipis di atasnya.